Selanjutnya malaikat zabaniah mmemulai tugasnya iaitu mengiringi setiap manusia yang bersalah untuk menemui siksa yang sesuai dengan perbuatannya semasa di dunia, mereka dijebloskan delam dasar neraka jahanam. Dengan kejam sekali zabaniah itu berkata pada ahli neraka dulu merasa mulia dan tinggi saja. “kini berdiamlah di tempat sebagai tawanan yang kekal dan terus diberi nyala api yang menjulang sampai ke ulu hati”.
BAGAIMANAKAH KEADAAN MEREKA DALAM NERAKA ITU..??
Minuman ahli neraka itu adalah air panas, tempat kediamannya dalam neraka jahim, diikatkanlah kaki mereka kerana kegelapan kemaksiatan yang telah dilakukan. Dari penjuru neraka itu mereka mengembor-gemborkan suaranya dan berteriak-teriak dari seluruh sudutnya sambil mengatakan : “hai malik, keluarkanlah kita dari siksa ini, kita tidak akan mengulangi kejahatan yang lalu-lalu”. Malik adalah kepala seluruh malaikat yang menjaga neraka itu dan pembantu-pembantunya banyak sekali merupakan kelompok juru siksa yakni zabaniah. Jikalau orang-orang itu berteriak demikian, lalu zabaniah berkata : “jauh, jauh sekali angan-anganmu itu, tidak mungkin ada kesentosaan untuk dirimu semua, tidak mungkin kamu semua akan dilepaskan dari penjara yang penuh kehinaan ini. Tahan saja untuk selama-lamanya di situ dan jangan bicara lagi. Kalaupun kamu semua nanti dikeluarkan, juga akan melakukan lagi larangan-larangan yang sudah diberikan sebagaimana dulu itu. Bukankah kamu telah didatangi oleh para rasul, tetapi kamu mendustakan”.
Dengan mendengar jawapan itu, mereka lalu berputus asa dan menyesali diri, sebab telah meneledorkan segala sesuatu yang diperintahkan oleh Allah s.w.t. tetapi penyesalan itu tidak dapat menyelamatkan diri mereka dan kesedihan itupun tidak bermanfaat sedikitpun untuk mengurangi penderitaan mereka.
Mereka terus menjerit-jerit kerana mengalami kecelakaan yang hebat dan kehancuran yang tiada taranya. Mereka dipanggang diatas api, mendidih otaknya bagaikan mendidih air dalam kuali. Dengan palu besi dipukullah dahi mereka itu sehingga darah dan nanahnya keluar dari mulut mereka. Sementara itu mereka tidak mati-mati.
Rasakanlah semua itu wahai manusia yang miskin!!!
Bagaimanakah sekiranya engkau melihat keadaan mereka itu, mukanya sudah hitam, lebih hitam dari hangus, mata mereka telah buta, lidahnya telah bisu, tulang belulung mereka pata2, kulit tubuh sudah robek2, nyala api nereka masuk kedalam perut mereka serta anggota2 mereka yang lain yang bahagian dalam, sedangkan ular2 nereka , kala dan binatang2 berbisa lainnya merayap di punggung, kepala, kaki, tangan dan lain2.
Perhatikanlah wahai manusia yang miskin!!
Betapa besarnya kesengsaraan yang akan dialami oleh seluruh manusia pada saat itu.
Tetapi aneh sekali mengapa engkau sampai datik ini masin tetap juga tertawa terbahak2, lalai saja dan terus tidak henti2nya bekerja dan berusaha untuk menambah kekayaan duniawiah yang hina dan tidak berharap sama sekali jika dibandingkan dengan harta kekayaan dan kenikmatan di akhirat. Engkau belum tahu juga kepastian apahkah yang engkau perolehi nanti, menemui kebahagiaankah engkau atau celakakah.
[ next page ]